postheadericon Legenda Kue Bulan

Masyarakat Cina menyantap dan membagikan kue ini sebagai tanda syukur
terhadap rejeki yang mereka terima sepanjang tahun ini. Dibalik rasa dan
penampilannya yang manis, kue ini ternyata menyimpan cerita yang
menarik. Versinya pun banyak sekali, hampir semuanya mengandung nilai
filsafat yang tinggi.

Versi Raja Ho Le :

Raja Ho Le adalah seorang raja yang tamak dan senang memperkaya diri
sendiri. Rakyatnya sangat menderita, apalagi saat sang raja
memerintahkan tabib istana agar membuatkan dia obat untuk memperpanjang
umur. Ratu Jango sang permaisuri tidak setuju dengan permintaan sang
suami, maka dicurilah ramuan obat tersebut kemudian diminumnya. Beberapa
saat setelah meminum ramuan tersebut, ratu Jango menghilang dan muncul
dalam mimpi seorang suhu. Lewat mimpi tersebut sang ratu mengatakan
bahwa dirinya sekarang telah bersemayam di bulan dan menyebut dirinya
Dewi Bulan. Sejak saat itu setiap tahun menurut kalendar Cina,
masyarakat Cina selalu memperingati perjuangan ratu Jango dalam
menyelamatkan masyarakat dari ketamakan Raja Ho Le.
Versi perjuangan prajurit Cina

Kue bulan bermula ketika cina dibawah penjajahan Mongolia. Pada akhir
rejim mereka, pemerintahan sangatlah buruk. Raja hidup berhura-hura,
padahal rakyat mereka penuh penderitaan. Saat keadaan ekonomi negara
kacau, ada beberapa aktivis menyerukan revolusi. Sebuah revolusi
direncanakan. Namum, karena pengawasan yang ketat dari pemerintahan
mongolia, pesan dan surat dari para pemberontak tidak mungkin
disebarkan. Akhirnya seorang aktivis bernama Chu Yuen-chang, dan deputi
seniornya, Liu Po-wen memperkenalkan sejenis makanan yang disebut "kue
bulan". Ia mengatakan dengan memakan kue bulan saat festival terang
bulan (Chung Chiu festival) akan menjaga mereka dari penyakit dan segera
terbebas dari krisis. Liu berpakaian sebagai pendeta Tao membawa dan
membagikan kue bulan penduduk-penduduk kota.
Saat Chung Chiu festival tiba, rakyat membuka kue bulan dan mereka
menemukan secarik kertas dalam kue, "habisi orang-orang tartar tanggal
15 pada bulan ke delapan". Sebagai hasilnya semua rakyat bangkit
berevolusi melawan pemerintahan Mongolia dan mereka berhasil !!!. Sejak
saat itu kue bulan menjadi salah satu makanan tradisional saat terang
bulan.
Versi Hou Yi dan Chang-E
Jaman dahulu kala, dilangit terdapat 10 matahari menghangatkan langit.
Selama musim panas, Kesepuluh matahari bersinar sangat terik, yang
mengakibatkan kekeringan dimana-mana. Pohon-pohon pada mati. Kehidupan
menjadi sangat sulit untuk kaisar dan rakyatnya
Sang Kaisar kemudian memanggil pemanah terkenal yang dapat memanah
sangat jauh dengan ketepatan tinggi. Kaisar memerintahkan Hou Yi untuk
memanah sembilan dari sepuluh matahari dari langit. Dengan menggunakan
kesembilan panah saktinya, pemanah ini berhasil memanah kesembilan
matahari dan musim panas menjadi normal kembali. Rakyat menjadi
sejahtera kembali.
Kaisar menghadiahkan Hou Yi dengan uang dan perhiasan yang banyak. Hou
Yi menggambil uang tersebut untuk menikahi wanita yang sangat ia cintai
Chang Oh. Pernikahan ini sangat meriah dan keluarga dari Hou Yi dan
Chang Oh sangat bahagia. Kemudian Kaisar memanggil kembali Hou Yi untuk
membangun sebuah istana baru. Hou Yi bukan saja seorang pemanah
terhebat, ia juga arsitek terbaik kaisar. Istana yang paling indah dan
besar dibangun, didekorasi penuh emas permata dan diisi dengan sutra dan
kerajinan tangan yang sangat indah.
Kaisar sangat kagum dengan Kehebatan Hou Yi. Kali ini, Kaisar memilih
untuk tidak menghadiahkan Hou Yi emas permata, melainkan ia
menghadiahkan Hou Yi botol kecil yang berisi elixir keabadian. Kaisar
memperingatkan Hou Yi agar berhati-hati untuk tidak meminum keseluruhan
isi botol, melainkan dibagi bersama istrinya Chang Oh.
Hou Yi berlari segera kerumah untuk membagi hadiahnya bersama Chang Oh.
Chang Oh begitu gembira, dan langsung meminum keseluruh isi elixir
keabadian. Setelah menelan elixir tersebut, kepalanya berputar dengan
cepat dan iapun terjatuh. Tiba-tiba badannya menjadi sangat ringan dan
ia mulai melayang kelangit! iapun menjadi sangat frustasi dan
berpeganggan terhadap apa saja yang ia dapat raih, kursi, tumbuhan,
bahkan suaminya yang dapat mencegahnya melayang. Terakhir ia memegang
kandang kelinci yang berisi kelinci putihnya. Hou Yi berteriak dengan
putus asa melihat istrinya yang cantik Chang Oh melayang kebulan.
Chang Oh terjebak dibulan untuk hidup selamanya tanpa suaminya, ia hanya
ditemani kelinci putihnya. Hanya satu keajaiban muncul yaitu jembatan
bulan muncul malam hari, setahun sekali, saat bulan kedelapan lunar
kalender, yaitu sekitar bulan September dan Oktober. Jembatan itu
menghubungkan Bulan dan Bumi. Selama malam itu Chang Oh dan Hou Yi
kembali bersama untuk waktu yang singkat akan kebahagiaan. (This history
is came from Colette Chooey)
Sebagai lambang kerja keras
Biasanya dirayakan oleh keluarga petani pada pertengahan musim gugur.
Selain sebagai perayaan yang melambangkan hasil akhir dari kerja keras
selama setahun di ladang, perayaan ini juga bertepatan dengan hari ulang
tahun Dewa Bumi. Para keluarga petani menunjukkan rasa terima kasih
mereka pada Dewa Bumi dan Tuhan yang dilambangkan dengan bulan.

0 comments:

I Love Indonesia

Labels

Followers